"U CAN HAVE EVERYTHING U WANT IN LIFE, IF U HELP OTHER PEOPLE GET WHAT THEY WANT"

Sabtu, 12 Februari 2011

Obat Sakit Gigi Tanpa Kambuh Lagi


GIGI perlu dipertahankan jangan sampai tanggal dari tempatnya, bila perlu gigi yang berlubang ditambal agar rapat kembali. Namun apa daya kita terkadang tidak tahan menderita sakit karenanya, sehingga kita rela ompong (alias minta tolong pada ahlinya untuk mencabutnya saja).

Sakit gigi disebabkan oleh lapisan email gigi menipis yang menyebabkan gigi menjadi peka terhadap perubahan suhu makanan atau minuman yang tidak sesuai dengan suhu tubuh. Sakit gigi timbul secara terus-menerus atau hanya terasa ngilu dan sakit ketika meminum atau makan sesuatu yang peka, seperti sangat dingin, panas, atau sangat manis. Sakit gigi dapat juga terjadi karena adanya lubang pada gigi, sehingga saraf gigi menjadi rusak yang kemudian menimbulkan rasa sakit yang terus menerus.

Sakit gigi memang amat menyiksa bahkan sampai kita merasa meriang (tidak enak badan). Untuk mengurangi penderitaan seperti tersebut di atas, dan tidak akan kambuh lagi, anda bisa mencoba resep tradisional dari nenek moyang kita ini.

Bahan dan cara pembuatan :
Jahe 2 ons, cuci sampai bersih, setelah dicuci dikupas kulitnya.
Jahe yang telah dikupas kulitnya dicuci lagi, kemudian diparut/ blender.
Parutan jahe kemudian diperas diambil airnya kira-kira menjadi setengah cangkir kecil.
Setelah menjadi cairan air jahe, lalu disaring menggunakan saringan yang sangat halus. Bisa menggunakan kain bersih yg berpori-pori halus.

Pemakaian :
Pertama : Masukkan cairan parutan jahe yang sudah disaring sampai halus tanpa ampas ke telinga disebelah mana gigi anda yang merasa sakit. Setelah bener-benar masuk sampai penuh kemudian keluarkan kembali.
Kedua : Masukkan cairan parutan jahe yang sudah disaring sampai halus tanpa ampas ke telinga satunya dimana tidak ada gigi yang merasa sakit. Setelah bener-benar masuk kemudian keluarkan kembali (sama persis pada pemakaian pertama)

Catatan :
Memasukan cairan jahe adalah seperti kita memasukan air tawar ke dalam telinga pada saat kita ingin mengeluarkan air dikala berenang telinga kita kemasukan air. Kadang-kadang berbunyi cres..ces..ces.
Segera cuci pipi anda yang kena lelehan cairan air jahe karena terasa hangat.
Lubang telingan yang terkena cairan air jahe tidak usah dibersihkan karena hanya terasa hangat saja.
Pengobatan dilakukan hanya 1 kali saja anda sudah sembuh.

SEKILAS TENTANG JAHE
JAHE adalah rempah-rempah yang banyak digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Tanaman ini selain digunakan sebagai bumbu dapur juga berkhasiat sebagai obat. Ciri khas jahe terdapat pada aroma dan rasanya yang tajam. Aroma pada jahe disebabkan oleh adanya minyak atsiri terutama golongan seskuiterpenoid sebanyak lebih dari 3 %. Sedangkan rasa yang pedas disebabkan oleh adanya senyawa gingerol dan shogaol. Di Indonesia, jahe diracik menjadi suatu minuman penghangat badan yang dikenal dengan nama wedang jahe. Minuman ini sangat bermanfaat untuk mengusir dingin terutama bagi mereka yang tinggal di daerah pegunungan.

Zingiberis officinale, nama latin tanaman jahe merupakan tanaman yang tumbuh tegak dan merumpun dengan tinggi mencapai 30 cm – 1m. Jahe biasanya ditanam pada dataran rendah sampai dataran tinggi (daerah subtropis dan tropis) pada ketinggian 1500 m di atas permukaan laut. Menurut Farmakope Belanda, Zingiber rhizoma (rimpang jahe) yang berupa umbi Zingiber officinale mengandung 6% bahan obat-obatan yang sering dipakai sebagai rumusan obat-obatan atau sebagai obat resmi di 23 negara. Menurut daftar prioritas WHO, jahe merupakan tanaman obat-obatan yang paling banyak dipakai di dunia.

Terdapat tiga jenis jahe yang popular di pasaran yaitu jahe gajah, jahe kuning dan jahe merah. Jahe gajah merupakan jahe yang paling disukai di pasaran internasional. Bentuknya besar gemuk dan rasanya tidak terlalu pedas. Daging rimpang berwarna kuning hingga putih. Jahe kuning merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk konsumsi lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam. Ukuran rimpang sedang dan berwarna kuning. Jahe merah merupakan jahe yang sering digunakan sebagai bahan dasar jamu karena kandungan minyak atsirinya tinggi dan rasanya paling pedas. Ukuran rimpangnya kecil berwarna merah, dengan serat lebih besar dibanding jahe biasa.

Secara empiris, jahe diketahui berkhasiat merangsang kelenjar pencernaan sehingga baik untuk membangkitkan nafsu makan. Minyak jahe yang berisi gingerol, berkhasiat mencegah dan mengobati mual dan muntah. Jahe segar yang ditumbuk halus juga dapat digunakan sebagai obat luar untuk mengatasi mulas. Beberapa khasiat jahe juga telah dibuktikan secara ilmiah melalui penelitian di laboratorium. Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Jadi mencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama stroke dan serangan jantung. Jahe dapat mencegah mual melalui proses blokade serotonin, yaitu senyawa kimia yang dapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa mual.

Tidak hanya itu, jahe ternyata berkhasiat sebagai antibakteri. Bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis yang bersifat patogen terhadap saluran pencernaan manusia dapat dihambat pertumbuhan koloninya dengan ekstrak jahe. Namun ekstrak jahe lebih aktif menghambat pertumbuhan koloni bakteri B.subtilis dibandingkan dengan bakteri E.coli (Nursal, 2006). Bakteri E.coli dapat menyebabkan gastroentritis pada manusia, sedangkan B.subtilis dapat menyebabkan kerusakan pada makanan kaleng yang juga dapat menyebabkan gastroentritis pada manusia yang mengkonsumsinya.

Jenis bakteri patogen lain yang dapat dihambat pertumbuhannya adalah bakteri penyebab tuberkulosis, bakteri periodontal yang menyebabkan periodontitis, dan bakteri yang menyerang saluran pernafasan. Ekstrak etanol rimpang jahe merah menunjukkan aktivitas antituberkulosis terhadap M.tuberkulosis galur H37Rv, Labkes-232, dan Labkes-450 masing-masing pada minggu ke-2,2 dan 3 (Neng, 2006). Melalui metode tertentu pada uji penapisan antibakteri, kita dapat mengetahui pada minggu keberapa aktivitas penghambatan pertumbuhan koloni bakteri terjadi. Ekstrak rimpang jahe dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan Gram negatif seperti bakteri yang menyerang saluran pernafasan, di antaranya Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae (Akoachere et.al, 2002). [10]-gingerol dan [12]-gingerol, yaitu senyawa yang berhasil diisolasi dari rimpang jahe menunjukkan aktivitas antibakteri yang kuat secara in vitro melawan bakteri anaerob yang menyebabkan periodontitis pada rongga mulut manusia (Park, 2008).

Referensi :

Fisheri, Neng, 2006, Uji Aktivitas Ekstrak Etanol dan Fraksi Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. Var. Sunti. Val.) Terhadap Mycobacterium tubeculosis Galur H37Rv, Galur Labkes-232, Galur Labkes-450, Beberapa Bakteri Lain, dan Jamur, Sekolah Farmasi ITB.

Park, Miri, 2008, Antibacterial Activity of [10]-Gingerol and [12]-Gingerol isolated from Ginger Rhizome Against Periodontal Bacteria, Phytother. Res. 22, 1446–1449.

Akoachere, 2002, Antibacterial Effect of Zingiber officinale and Garcinia kola on Respiratory Tract pathogens, East African Medical Journal, 79(11):588-92.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar